Selamat datang di Wisata dan Kuliner Garut
Sebagai kota wisata Garut sangat khas di mata publik sebagai kota penghasil dodol yang enak dan lezat, saat ini dodol sudah menjadi makanan internasional sejak di temukanya Chocodot atau choklat isi dodol. Anda ingin tau tentan Garut dan dodol nya mari kita bahas bersama.
Dua varian dodol yang dikenal adalah
dodol Garut dan dodol zebra. Mengunjungi suatu daerah tanpa mencicipi
makanan khas daerah tersebut, rasanya kurang lengkap. Karena itu, jika
suatu hari berkunjung atau melintasi Kabupaten Garut, Jawa Barat, jangan
lupa mencicipi legitnya si hitam manis dodol Garut. Banyak masyarakat
di kota berjuluk ''Kota Intan'' itu yang memilih untuk menjadi produsen
dodol Garut. Salah satunya adalah Hj. Ai Maskanah (60 tahun), yang
memproduksi dodol Olympic. Perempuan yang sudah 30 tahun berkecimpung di
bisnis pembuatan dodol ini mengungkapkan, ia memperoleh resep pembuatan
dodol Garut dari neneknya. Namun diakuinya, resep yang digunakan saat
ini dan sudah dibakukan di perusahaannya, berbeda dengan resep warisan
neneknya dulu.
Sebagai contoh, ibu dari 12 anak
ini menjelaskan, dulu agar dodol awet dan lezat rasanya, digunakan
telur sebagai salah satu bahan penyedap sekaligus pengawet. Kini, ujar
Ai, akibat naiknya harga-harga bahan baku sementara harga jual harus
ditekan, bahan pengawet dan penyedap itu diganti lemak sapi dan mentega.
Namun Ai memastikan, dodol Garut produksinya tak kehilangan
kelegitannya.
Untuk membuat dodol Garut yang
nikmat di lidah, istri H Basir Sirojudin Ahmad ini memaparkan, ia selalu
memilih bahan-bahan berkualitas tinggi untuk bahan baku produk
dodolnya. Hal ini menyebabkan harga jual dodolnya tak bisa serendah
produk buatan pengusaha lain. Sebaliknya, harga jual dodol produksinya
tak semahal dodol yang diproduksi salah satu produsen market leader di
Garut. ''Memang ada pelanggan yang sempat beralih ke produsen lain. Tapi
setelah mencicipi rasanya, mereka kembali lagi ke kita,'' ujar Ai saat
ditemui Republika di pabriknya di Jalan Pasundan, Garut.
Mengenal si zebra
Mengenai
jenis produk dodol, Ai mengatakan, secara umum, ada dua jenis dodol
yang saat ini ada di pasaran. Yaitu, dodol Garut yang berwarna coklat
tua dan coklat muda (atau campuran keduanya) serta dodol zebra. Sesuai
namanya, dodol zebra ini bercorak dan berpola seperti kulit zebra.
Bedanya, warna dodol ini tak melulu hitam-putih, tetapi ada yang
berwarna coklat-putih, hijau-putih, merah-putih atau lainnya, sesuai
dengan rasa penyedapnya.
Dijelaskan Ai, perbedaan paling
mendasar antara kedua jenis dodol ini, adalah rasa dan daya tahannya.
Dodol Garut klasik, umumnya bisa bertahan hingga tiga bulan. Sedangkan
dodol zebra hanya bertahan 1,5 bulan saja. Hal ini dikarenakan proses
pembuatannya yang agak berbeda. ''Kalau dodol Garut diaduk-aduk di wajan
selama tiga jam, kalau dodol zebra hanya dua jam saja,'' tutur
pengusaha yang pada 15 Februari lalu menerima penghargaan dari Menteri
Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta, sebagai satu dari 10 pengusaha
wanita mandiri di Garut.
Menurut Ai, jika adonan dodol
zebra diaduk sama lamanya dengan adonan dodol Garut, maka dodol tersebut
tak akan bisa dibungkus. Secara umum, dodol Garut atau zebra dibuat
dari bahan-bahan seperti tepung ketan, tepung terigu, gula, kelapa, dan
penyedap. Cara membuatnya, santan kental dimasak di dalam wajan besar.
Ketika santan mendidih, masukkan adonan terigu yang sebelumnya sudah
dicampur santan cair, ke dalam wajan tersebut. Adonan diaduk terus
hingga hampir matang. Ciri kematangan dodol adalah jika adonan sudah tak
lengket di pengaduk.
Setelah kematangan adonan
sekitar 80 persen, kata Ai, masukkan gula, penyedap dan pengawet ke
dalam adonan tersebut yaitu lemak sapi dan penambah rasa (essens). Jika
diperlukan pewarna, masukkan juga setelah itu. Kemudian dilakukan
pengadukan lagi hingga matang 100 persen. Proses selanjutnya adalah
memasukkan adonan tersebut ke dalam loyang, lalu didinginkan selama 24
jam. Keesokan harinya, dodol dikeluarkan dari loyang lalu diiris
kecil-kecil seukuran jari telunjuk orang dewasa.
Usai dipotong, dodol dikemas
dengan plastik yang sudah dipasangi merek. Untuk dodol Garut, kemasannya
bukan plastik, tetapi kertas khusus yang sudah bermerek. Langkah
selanjutnya adalah mengemas dodol-dodol tersebut ke dalam dus. Dodol
kemudian dibungkus dengan plastik luar dan siap dikirimkan. Ai
menuturkan, saat ini pemasaran dodol buatannya sudah menyebar hingga ke
luar Jawa. Di Garut sendiri, dodol bermerk Olympic memasok para pedagang
di tingkat eceran.
`'Kami tak buka showroom, tapi
langsung menjual ke para pedagang,'' ujarnya seraya menambahkan saat
ramai omzetnya bisa mencapai Rp 500 juta-Rp 600 juta. Namun Ai mengaku
bahwa sejak harga BBM naik dan kenaikan harga beras, usahanya agak sepi.
Jika sedang tak ada pesanan, ia pun
dagangnya, Ai mengatakan, ada
beberapa merek lain selain Olympic. Terutama, bagi para pembeli dari
luar kota atau luar Pulau Jawa. Merek-merek itu, kata Ai, sesuai dengan
permintaan pembeli --yang statusnya pedagang juga. Namun, ia
menambahkan, kualitas nomor satu adalah yang bermerek Olympic dengan
motto ''Rasa yang disempurnakan''.
Bahan :
· 1 kg tepung ketan
· 2 kg gula merah
· 2 ons gula pasir
· 2 sendok santan cair
· 4-6 buah kelapa untuk santan kental
Cara memasaknya:
· Tepung dan irisan gula merah yang halus dicairkan dengan santan cair, lalu direbus sampai kental dan tuangkan santan kentalnya
· Demikian terus dimasak sampai kental sekali. Sesudah memasak dituang diatas tampah yang diberi dengan kertas minyak, lalu diolesi dengan minyak goreng sampai rata, dinginkan dulu lantas digulung hingga bulat panjang kemudian dibungkus lagi dengan kertas minyak
Selamat datang di Wisata dan Kuliner Garut
Reviewed by Kulinergarut
on
21.38
Rating:
Tidak ada komentar: